Selasa, 01 Januari 2013

Sisi Baik Kegagalan dan Pentingnya Imajinasi

By : J.K. Rowling
Sumber :

Kini, saya tidak akan berdiri di sini dan memberitahu kalian kalau kegagalan itu menyenangkan. Masa itu adalah masa kegelapan dalam hidup saya, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi yang diberitakan pers sebagai awal dari sebuah dongeng kesuksesan. Saya tidak tahu menahu seberapa panjang terowongan ini berjulur, dan untuk masa yang cukup lama, cahaya di penghujungnya berupa harapan bukanlah kenyataan.
Jadi, mengapa saya berbicara mengenai sisi baik dari kegagalan? Sederhana sekali, karena kegagalan berarti pelucutan daripada hal-hal yang tak penting.

Saya berhenti berpura-pura pada diri sendiri bahwa saya adalah sosok lain yang bukanlah diri saya sendiri, dan mulai mengarahkan seluruh energi saya untuk menyelesaikan satu-satunya karya yang berarti bagi saya. Apabila saya berhasil pada hal lain, saya mungkin tidak pernah menemukan keyakinan untuk berhasil di satu arena yang saya percaya di mana saya seharusnya berada. Saya dijadikan lepas bebas, karena ketakutan terbesar saya sudah saya ketahui, dan saya masih hidup, dan memiliki putri yang benar-benar saya sayangi, dan saya punya sebuah mesin tik tua serta sebuah ide besar. Dan pada akhirnya saya jadikan landasan kokoh guna membangun ulang hidup saya.

Kamu mungkin tidak akan gagal pada skala kegagalan saya dulu, tapi kadang beberapa kegagalan dalam hidup itu tak terelakkan. Adalah hal mustahil untuk hidup tanpa kegagalan, kecuali kamu hidup sebegitu hati-hatinya bak kamu tak pernah merasakan hidup sama sekali – yang tak lain artinya kamu sudah gagal pada dasarnya.

Kegagalan memberikan saya rasa aman yang tak pernah saya rasakan dengan lulus ujian sekolah. Kegagalan mengajari saya hal-hal mengenai diri saya sendiri yang tak mungkin saya pelajari dengan cara lain. Saya akhirnya mengetahui kalau saya memiliki keinginan yang kuat, dan lebih disiplin dari yang saya kira; saya juga menemukan kalau saya memiliki banyak teman yang nilainya benar-benar lebih mahal daripada harga batu-batu rubi yang mahal.

Mengetahui kalau kamu telah bangkit lebih bijak dan lebih kuat karena kesulitan ini menandakan bahwa kamu, selamanya, mantap dalam kemampuanmu untuk bertahan hidup. Kamu tidak akan pernah mengenal dirimu sendiri, atau kekuatan hubunganmu, sampai keduanya diuji oleh kesulitan. Pengetahuan ini merupakan karunia sejati, yang semuanya telah dimenangkan dengan susah payah, dan bernilai jauh lebih berharga daripada semua penghargaan yang pernah saya dapatkan.

Jadi apabila saya diberikan alat pemutar waktu, saya akan memberitahu diri saya yang berumur 21 tahun waktu itu bahwa kebahagiaan pribadi ada pada rahasia mengetahui kalau hidup itu bukanlah sebuah daftar centang yang dipenuhi pendapatan dan penghargaan. Kualifikasi, CV kamu itu bukanlah hidupmu, walaupun kamu dapat bertemu banyak seumurku bahkan lebih tua yang masih bingung akan keduanya. Hidup itu sulit dan rumit, dan di luar kendali penuh siapa pun juga, serta kerendahan hati untuk menyadari hal itu akan membuatmu mampu bertahan melalui perubahaan-perubahaan dalam tahapan kehidupan.

Sekarang mungkin kalian berpikir ketika saya memilih tema kedua saya mengenai pentingnya imajinasi itu karena andilnya dalam membangun ulang kehidupan saya, boleh saya katakan tidak sepenuhnya demikian. Walaupun saya secara pribadi akan membela pentingnya cerita anak sebelum tidur hingga titik darah terakhir saya, saya sudah banyak belajar mengenai betapa berharganya imajinasi dalam skala yang lebih luas. Imajinasi itu bukan hanya kemampuan unik manusia untuk “melihat” apa yang tidak / belum ada di depan matanya, tetapi juga sumber dari semua penemuan dan inovasi yang ada. Dalam kemampuannya yang paling transformatif dan dapat membuat sesuatu menjadi nyata, imajinasi itu juga merupakan kekuatan yang membuat kita dapat berempati dengan orang lain yang pengalaman hidupnya tidak pernah mereka bagi dengan kita di dunia nyata.

"Kita tidak memerlukan sihir untuk mengubah dunia, karena kita sudah memiliki semua kekuatan yang kita perlukan dalam diri kita sendiri: kita memiliki kemampuan untuk berimajinasi lebih lagi."